Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
Senin, 10 Agustus 2009
:)
vidio editing promosie... nie ye...
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
Sabtu, 08 Agustus 2009
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
Jumat, 07 Agustus 2009
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
1. Hati Sebening Kaca
Ibu…
Kala kumelangkah salah
Dan menorehkan luka dihati
Tiada kernyit di dati
Atau umpatan yang tak pasti
Ibu…
Hatimu sebening kaca
Berbalut ketulusan dan kasih sayang
Pada anak- anakmu yang telah
melukai hatimu
2. Dibalik Senyummu
Dibalik senyummu yang mengembang
Dan rona wajahmu yang kemerahan
Tersimpan sejuta makna
Yang tak pernah terungkap
Dan tak pernah ada yang tahu
Aku adalah anakmu
Yang selalu membuatmu marah
Dan melukai hatimu
Tapi engkau tak pernah kesal
Hanya doa yang terucap
Di balik senyummu yang mengembang
3. Mentari Pagi
Semangat yang mulai lemah
Harapan yang mulai sirna
Cita-cita yang selalu tertunda
Tiba-tiba lenyap disapu awan
Dan lebur bersama kasihmu
Engkau adalah penerang
Engkau adalah penyejuk
Engkau seperti mentari pagi
Yang tak pernah membenci
4. Gema Azan
Ketika azan menggema
Memanggil-manggil manusia beriman
Tuk menunaikan salat
Kubergegas memenuhi panggilan-Nya
5. Air Wudhu
Tetes-tetes air mengalir
Dari wajah hingga ke kaki
Menghapus noda
Mengalirkan dusta
Menjernihkan hati
Yang hendak memenuhi
Panggilan-Mu
6. Takwa
Jasad menangis kala
Maut menyongsongmu
Maka apalah artinya harta yang
Dan ilmu yang kaudapatkan
Tanpa ibadah yang ikhlas
Semata-mata karena
7. Tangis Sajadah
Sajadah itu telah lusur
Warnanya pun telah buram
Karena sujudmu yang menahun
Dan wiridmu yang tak pernah henti
Sajadah pun menangis haru
Kala engkau telah menghadap-Nya
Seperti yang telah dijanjikan Tuhanmu
8. Teguran Tuhanmu
Tsunami di Aceh
Gempa di Nias
Banjir di Jakarta
Lumpur panas di Sidoarjo
Longsor di mana-mana
Adalah teguran Tuhanmu
Bagi orang-orang yang beriman
9. Ikhlas
Memberi dengan ikhlas
Menghapus dosa
Mengikat tali persaudaraan
Yang telah lama putus
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
CONTOH SERTIFIKASI 2009 DAPAT DI DOWNLOAD DISINI
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
Diposting oleh
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tegalsiwalan
SETULUS HATI SIRINGKIH
Kata Pengantar Naaskah berjudul Setulus Hati Siringkih sengaja saya susun dalam rangka mengikuti Sayembara Penulisan Naskah Bacaan Sekolah Dasar Kelas Rendah Tingkat NasionalTahun 2008 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan TK dan SD Depdiknas.
Naskah fiksi SD untuk Kelas I ini mengambil tema keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia yang berlandaskan ilmu pengetahuan . Sesuai dengan tema tersebut maka naskah ini mengesahkan kehidupan tokoh ( si Ringkih ) yang selalu mendapat hinaan karena kurus ,jelek, dan penyakitan. Akan tetapi ,dibalik kelemahan fisik maka si Ringkih memiliki hati yang tulus. Karena ketulusannya maka dia mau menolong Gajah yang telah menghinanya.
Semoga naskah fiksi untuk kelas I SD ini sesuai harapan Panitia Sayembara Penulisan Naskah Bacaan SD Kelas Rendah. Amin !
I Pengarang
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………….i
Daftar Isi………………………………………………………ii1. Si Ringkih…………………………………………………..1
2. Menolong Kera yang Tertembak Peluru……………….10
3. Siasat Buruk………………………………………………16
4. Terperosok Sendiri……………………………………….21
5. Ketulusan si Ringkih……………………………………..24
Riwayat Hidup……………………………………………….30
Surat Pernyataan Keaslian Karya………………………...32
Surat Keterangan Atasan Langsung……………………..33
Fotokopi KTP………………………………………………..34
1. Si Ringkih
Di sebuah hutan hiduplah seekorkuda.
Tubuhnya kurus.
Banyak luka dan borok di badannya.
Matanya agak rabun.
Telinganyaagak tuli.Ekornya buntung.
Jalannya sangat pelan.
Dia sering batuk-batuk.
Diadijuluki si Ringkih
Pada suatu hari dia mencari makan.
Dia berjalan sangat perlahan.
Tidak lama kemudian dia bertemu Gajah.
Gajah mencegatnya.
Kemudian menghardiknya.
“Hai,mau ke mana kamu?”Tanya gajah.
“Aku lapar. Aku mau mencari makanan,”jawab si Ringkih.
Gajah tertawa terbahak-bahak.
Dia menghina si Ringkih.“Kamu tidur saja,Ringkih!”
Si Ringkih tidak marah.
Dia malah tersenyum.
“Jika aku tidur,maka aku akan mati kelaparan,”jawabnya
“Seharusnya kamu sudah mati,”ejek Gajah.
Si Ringkih tidak mempedulikan ejekan Gajah.
Dia tetap mencari makanan.
Melewati jalan berbatu.
Dengan hati sabar.
Tiba-tibadia berpapasan dengan Harimau.
Dia menyapa dengan ramah.
Tetapi Harimau tidak menjawab.Bahkan Harimau mengejeknya.
“Kenapa kamu menyapa aku?Aku bukan sahabatmu!”
Si Ringkihdiam dan tidak marah.
Karena si Ringkih diam ,Harimau malah marah .
Karena si Ringkih diam, Harimau malah marah.
“Kamu memang tak tahu malu. Kamu penyakitan !”
Si Ringkih tidak menjawab.
Dia berdoa kepada Tuhan agar diberi kekuatan iman.
Setelah lelah berjalan ,si Ringkih beristirahat.
Dia duduk di bawah pohon kesambi.
Dia makan rumput layu disekitar tempat itu.
Kemudian mencari air disekitar hutan itu.
“Susahnya mencari rumput segar,”gumamnya dalam hati.
Dia merenungkan apa yang terjadi.
Dia heran kepada banyak yang menghinanya.
Padahal dia tidak berbuat jahat kepada mereka.
Tidak lama kemudian seekor Kancil lewat.
Dia melompat kegirangan.
“Aku sudah kenyang!” seru Kaancil bangga.
“Kamu makan di mana ?” Tanya si Ringkih.
“Ada deh…,”jawab Kancil sombong.
Si Ringkih diam saja.
Kemudian si Ringkih berdiri.
Dia akan melanjutkan perjalanan.
Tetapi Kancil mengijek.
“Kamu tidur saja.Kamu loyo kan!”
Si Ringkih tersenyum kecut.
“Tidak. Aku harus mencari makan! “
Kancil mencibir.
Si Ringkih tidak perduli.
Dia tetap bersikap sabar.
Dia tidak putus asa untuk mencari rumput segar.
2. Menolong Kera Tertembak Peluru
Ditempat lain, induk Kera menggendong anaknya.
Dia melompat kesana kemari.
Wajahnya sangat ceria.
Dia bercanda dengan anaknya.
Mereka makan bersama.
Mereka sangat puas menikmati makanan.
Tanpa sepengetahuan mereka datang seorang pemburu.
Pemburu itu membawa senapan laras panjang.
Mengamati Kera yang sedang makan pisang.
Hatinya berdegup kencang.
Ingin segera menembak Kera.
Pemburu itu mengarahkan senapannya ke kaki Kera.
Jika Kera itu tertembak kakinya ,maka akan dibawa pulang.
“Dor!” suara tembakan pemburu itu.
Tembakan itu menembus dada induk Kera.
Induk Kera terjatuh ke tanah.
Anaknya selamat.Dia menangis tersedu-sedu.
Meratapi kematian induknya.
Hatinya sangat sedih.
Pemburu kebingungan karena Kera itu mati.
Dia tidak bisa membawa pulang Kera yang sudah mati.
Pemburu itu membiarkan Kera yang tergeletak.
Anak Kera menyimpan dendam kepada pemburu itu.
Tidak lama kemudian lewatlah si Ringkih.
Dia sangat terkejut melihat induk Kera tergeletak mati.
“Apa yang sedang terjadi?” Tanya si Ringkih dengan haru.
“Pemburu telah menembak ibuku,” jawab anak Kera.
“Kasihan ya!” seru si Ringkih.
Dia segera menolong induk Kera.
Si Ringkih menghibur hati anak Kera.
“Sabarlah, semua ini cobaan Tuhan,”kata si Ringkih.
“Tetapi, pemburu itu sangat kejam!” seru anak Kera.
“Ya,aku memahami perasaanmu. Tetapi bersabarlah!”
Mendengar ucapan si Ringkih, hati anak Kera terhibur.
Apalagi si Ringkih mau menolong ibunya.
Si Ringkih membawa pulang mayat ibunya.
Kemudian dia mengubur mayat induk Kera itu.
Keesokan harinya anak Kera bercerita kepada teman-
temannya.
Dia menceritakan kebaikan hati si Ringkih.
Mendengar certa anak Kera maka teman-temannya tertegun.
Mereka kagum pada kebaikan hati si Ringkih.
Si Ringkih menolong induk Kera dengan tulus.
Tidak ada pamrih sedikitpun.
Mereka ingin menemui si Ringkih.
Mereka beriring-iringan menemui si Ringkih.
Mereka membawa makanan untuk diberikan kepada si
Ringkih.
Si Ringkih merasa senang.
Dia mempunyai sahabat baru.
Mereka bercanda ria dengan hati senang.
3. Siasat Buruk
Ketika si Ringkih dan kelompok Kera bercanda, lewatlah
seekor Gajah.
Gajah mengintip mereka.
Gajah tidak suka melihat mereka bahagia.
Gajah iri hati melihat kebahagiaan si Ringkih.
Maka timbullah niat jahatnya.
Gajah menemui Harimau dan Kancil.
Mereka mengatur siasat ingin mencelakakan si Ringkih.
“Bagaimana caranya?” Tanya Kancil.
“Kita buat lubang jebakan,” jawab Gajah penuh percaya diri.
Harimau dan Kancil manggut-manggut.
Mereka memahami apa yang dimaksud Gajah.
Gajah ,Harimau ,dan Kancil membuat lubang jebakan.
Agar si Ringkih terperosok ke dalamnya.
“Si Ringkih akan tewas!” seru Gajah bersemangat.
Mereka tertawa terbahak-bahak.
Anak Kera mendengar percakapan mereka.
“Aku harus menyelamatkan si Ringkih,”gumamnya dalam
hati.
Dia ingin membalas budi pada si Ringkih.
Anak Kera segera menemui si Ringkih.
“Kamu harus berhati-hati,” kata anak Kera mengingatkan si
Ringkih.
“Memangnya kenapa ?” Tanya si Ringkih heran.
“Kamu akan digiring ke lubang jebakan ,” kata anak Kera
dengan wajah agak pucat.
“Siapa yang akan menjebakku?” tanya si Ringkih enteng.
“Gajah. Dia mengajak Harimau dan Kancil membuat lubang
Jebakan.”
Si Ringkih tenang saja.
Dia sama sekali tidak takut.
Dia yakin bahwa pertolongan Tuhan akan dating.
Apalagi dia tidak merasa bersalah.
“Biarkan mereka merencanakan niat jahat, aku tidak takut,”
kata si Ringkih kemudian.
“Tetapi ,mereka akan menyiretmu secara samara,”kata anak
Kera.
“Tenang saja!” seru si Ringkih sambil berdoa.
“Baiklah kalau begitu.Kamu harus tetap waspada,”kata anak
Kera cemas.
4.Terperosok Sendiri
Pada suatu hari Gajah, Harimau, dan Kancil mengadakan
pesta.
Mereka mengundang si Ringkih.
Si Ringkih mengajak anak Kera.
Gajah dan kawan-kawannya bernyanyi dan menari.
Mereka makan dan minum sepuasnya.
Anak Kera ingat niat jahat Gajah.
Dia mencari cara agar si Ringkih selamat.
Ketika pesta berlangsung meriah,Gajah siap melaksanakan
rencananya.
Dia akan menyeret si Ringkih ke jurang.
Tetapi anak Kera segera mencegah.
Si Ringkih selamat dari jebakan Gajah .
Gajah kecewa dan segera menari lagi.
Dia khawatir si Ringkih curiga.
Gajah terus saja menari hingga lupa pada lubang jebakan.
Akhirnya dia terperosok kejurang yang dibuatnya sendiri.
Harimau dan Kancil terkejut.
Mereka tidak bisa menolongnya.
Mereka kebingungan.
Sementara itu Gajah kesakitan.
“Tolong-tolong!” seru Gajah dari dalam jurang.
Harimau dan Kancil mendengar suara Gajah.
Akan tetapi mereka tidak bisa menolongnya.
5. Ketulusan si Ringkih
Si Ringkih merasa kasihan pada Gajah.
Dia lalu mendekati jurang itu.
Dia mengajak anak Kera mengambil tali panjang dan kuat.
“Ayo, kita tolong Gajah .Kasihan dia. Bisa-bisa dia akan mati
dalam jurang!” seru siRingkih tulus.
Anak Kera segera mengambil tali yang panjang dan kuat.
Kemudian dia menyerahkan kepada si Ringkih.
Si Ringkih mengikat ujung tali itu ke batang pohon mahoni.
Ujung satunya dilemparkan ke Gajah.
Gajah disuruh memegang tali itu kuat-kuat.
Kuda menarik tali itu bersama anak Kera.
Kemudian Harimau dan Kancil membantunya.
Hampir saja Gajah tidak bisa ditarik.
Tubuh Gajah sangat berat.
Akan tetapi, si Ringkih tidak berputus asa.
Dia memimpin yang lain dengan penuh semangat.
“Ayo tarik!” seru si Ringkih dengan suara keras.
Anak Kera, Harimau, dan Kancil bersama-sama menarik tali
Itu.
Kemudian Gajah berpegang erat-erat.
Dengan sekuat tenaga si Ringkih dan yang lain menarik tali
itu.
Akhirnya berhasillah usaha mereka.
Gajah bisa terangkat dari jurang itu.
Gajah langsung meminta maaf kepada si Ringkih.
Dia memeluk si Ringkih dengan haru.
“Maafkan aku, ya !” pinta Gajah memelas.
Si Ringkih mengangguk lemah.
“Sudahlah, jangan engkau pikirkan .Yang penting kamu
selamat !” kata si Ringkih dengan tenang.
Gajah benar-benar terharu.
Begitu pula Harimau dan Kancil.
“Maafkan aku ya. Aku sering menghinamu!” seru Harimau
kepada si Ringkih.
“Maafkan aku juga.” sambung Kancil yang sering mencela si
Ringkih.
Si Ringkih tidak merasa dendam.
Meskipun dia selalu dihina tetapi dia masih mau menolong
Gajah.
Dia tidak menyimpan dendam sedikitpun.
Sejak itu Gajah , Harimau, dan Kancil bersahabat dengan si
Ringkih.
Mereka tidak mau mengijek si Ringkih lagi.
Justru mereka sering bermain bersama si Ringkih.
Persahabatan mereka terasa sangat mengasyikkan.
Kehidupan dihutan itu terasa damai .
Ketulusan hati si Ringkih menjadi teladan bagi penghuni
hutan itu.
Riwayat Hidup
Nama lengkap : Drs.Achmad Sapari, M.Pd.
Tempat/Tgl. Lahir : Probolinggo,27 Oktober 1958
Jabatan : Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Kecamatan Tegalsiwalan
Kabupaten Probolinggo
Alamat Kantor : Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan
Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur.
Telepon: (0335) 681465
Alamat Rumah : Jl.Raya Pajarakan Gang Rindang No. 1
Probolinggo, Jawa Timur.
Telepon: (0335) 842836
Hp : 08124903440
Pengalaman Penulisan: 1)Menulis ratusan artikel pendidikan
di media cetak.
2)Memenangkan sayembara
Mengarang yang diselenggarakan
oleh Pusat Pembukuan dan
Depdiknas.Tahun 1991,1992,1994
1997, 2001
3)Mengarang 30-an judul buku fiksi
nonfiksi dan sudah diterbitkan.
4)Menulis cerita anak diharian
Surya,Kompas, dll.
Probolinggo, 18 Juni 2008
Yang membuat riwayat hidup
Drs, Achmad Sapari, M.Pd
Surat Pernyataan Keaslian Karya
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Drs, Achmad Sapari, M.Pd
NIP : 130 656 907
Jabatan : Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Alamat : Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan
Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa naskah berjudul
Setulus Hati si Ringkih adalah karya asli penulis.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Probolinggo, 18 Juni 2008
Yang membuat pernyataan
Drs, Achmad Sapari, M.Pd